Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. (Foto: Instagram/Fahri Hamzah)

JAKARTA, Eranasional.com – Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy menuding Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, tengah berusaha mempengaruhi Presiden Jokowi agar berkhianat terhadap PDIP.

Ucapan itu dilontarkan Rommy di sebuah diskusi dengan tema ‘Medan Tempur Pasca Putusan MK’, Senin (16/10/2023).

“Kalau bahasa Bung Fahri ini kan, jangan sampai Prabowo dan Jokowi dilepaskan, jangan dipisahkan. Itu bahasa manisnya, tapi sebenarnya dalam bahasa lain, Bung Fahri dan kawan-kawannya mengajak Pak Jokowi berkhianat kepada partainya,” ucap Rommy.

Dia menegaskan, apa pun situasinya, Jokowi dan putra sulungnya yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, adalah kader PDIP.

Dituduh seperti itu, Fahri menyerang balik Rommy dengan menyebut Sandiaga Uno telah berkhianat terhadap Partai Gerindra, lalu bergabung dengan PPP.

“Boleh enggak saya mengatakan hal yang sama, bahwa Sandiaga Uno telah berkhianat,” ujar Fahri.

Rommy langsung membantah tuduhan Fahri Hamzah tersebut. Kata dia, yang benar adalah Sandiaga Uno lebih dulu mengundurkan diri dari Gerindra sebelum bergabung dengan PPP. “Sandiaga Uno mengundurkan diri,” jelas Rommy.

Tak mau kalah, Fahri menanggapi penjelasan Rommy tersebut. “Itu artinya berkhianat. Kalau dengan menggunakan selembar kertas mengundurkan diri, lalu tidak diartikan sebagai pengkhianat, hebat betul Sandi,” ujarnya.

“Tapi, di alam demokrasi kita mengatakan when loyality to my country begin, loyality to my party ends. Ini lah abad demokrasi parpol dapur, dia tidak boleh menjadikan para politikus sebagai peternakan mereka,” ujar Fahri menimpali.

Rommy kemudian membicarakan posisi Sandiaga Uno saat ini, yakni sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Menurut dia, Presiden Jokowi menunjuk Sandiaga Uno menjadi Menparekraf bukan karena yang bersangkutan anggota Partai Gerindra.

“Berbeda sama sekali, karena Pak Sandi dulu sebagai menteri bukan atas nama Gerindra,” tegas Rommy.

Menanggapi silang pendapat itu, pakar komunikasi politik Effendi Gazali berkelakar dengan menyebut Jokowi dan Sandiaga Uno sama-sama diajak berkhianat. “Boleh enggak kalau keduanya disebut diajak berkhianat,” tanya Effendi.

Rommy kembali menegaskan bahwa Sandiaga Uno dipercaya menjabat sebagai Menparekraf bukan karena Gerindra. Dan, Sandi mengundurkan diri dari Gerindra dengan memberikan penjelasan-penjelasan.

“Berkhianat itu adalah manakala seseorang sudah pernah mendapatkan privilege dari partai. Ini kan tida,” pungkas Rommy.