“Saya kemudian diberitahu kalau anak saya terlibat ISIS. Saya tanya, anak yang mana, anak saya ada tiga. Ternyata yang ketiga (UH),” jelasnya.
Uray mengatakan, selain menangkap UH, Densus 88 juga membawa beberapa barang milik anaknya itu.
“HP, laptop, dan kertas-kertas dalam map milik anak saya dibawa Densus 88,” kata Uray.
Uray mengaku heran anaknya ditangkap Densus 88 dengan tuduhan terlibat aksi terorisme. Padahalnya, setiap harinya kerjanya hanya sebagai tukang ojek dan membantu ayahnya di kebun.
“Sehari-harinya anak saya ngojek, bantu saya kerja di kebun, tanam padi. Itu saja,” jelasnya.
“Kalau siang lebih sering ada di ruma, tidur,” imbuh Uray.
5 Terduga Teroris Ditangkap di Sumsel
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan