Termasuk perilaku nakal pejabat pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Dalam pidatonya setelah pengumuman tersebut, Dr Mahfud menekankan perlunya Indonesia mempertahankan penegakan hukum yang kuat dan terus memerangi korupsi,” tulis The Strait Times.
Media ini juga mengungkapkan bahwa Mahfud sebelumnya pernah hampir dipasangkan dengan Jokowi pada 2019, namun batal.
Dr Mahfud sebelumnya adalah calon wakil presiden pada pemilu 2019, sebagai cawapres Bapak Widodo.
“Ia diganti pada menit-menit terakhir setelah elit partai di PDI-P dan mitra koalisinya memilih Ma’ruf Amin, seorang pemimpin NU yang lebih senior dan kini menjabat sebagai wakil presiden,” tulis mereka.
Tinggalkan Balasan