Presiden Joko Widodo (Jokowi) di antara bakal capres PDIP Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDIP megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (Foto: Instagram/Puan Maharani)

JAKARTA, Eranasional.com – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan fakta mengejutkan. Ternyata, elektabilitas PDIP berada di posisi teratas karena para loyalis Jokowi.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik, loyalis Jokowi membawa “berkah” bagi PDIP sebesar 23,9%.

Peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo mengatakan ada 23,9% responden memilih PDIP karena menyukai Presiden Jokowi. Sementara 2,2% menyukai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Ini menarik, 23,9% responden memilih PDIP karena suka dengan Pak Jokowi. Jadi magnet PDIP di sini, Pak Jokowi ini kuat. Sedangkan yang suka Megawati kecil, hanya 2,2%,” kata Hendro memaparkan, Kamis (26/10/2023).

Adapun pertanyaan yang disodorkan ke responden bunyinya,  “Jika pemilihan anggota DPR RI diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih di antara partai berikut ini?

Dari simulasi 18 daftar nama dan lambang partai politik peserta Pemilu 2024, hasilnya sebagai berikut:

PDIP 25,2%

Partai Gerindra 14,5%

Partai Golkar 9,4%

PKB 7,6%

Partai NasDem 6,8%

PKS: 5,7

PAN 4,5%

Partai Demokrat 4,4%

PPP 2,7%

Partai Perindo 1,6%

PSI 0,9%

Partai Hanura 0,2%

Partai Gelora 0,2%

PBB 0,2%

Partai Ummat 0,2%

Partai Buruh 0,1%

PKN 0,0%

Partai Garuda 0,0%

Tidak Tahu/Tidak Jawab 15,7%

Survei dilakukan pada 16-20 Oktober 2023 terhadap 2.567 responden melalui tatap muka. Dan, target populasi survei WNI berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) 16 Oktober lalu terkait batas usia capres dan cawapres di bawah usia 40 tahun boleh maju asalkan berpengalaman sebagai kepala daerah.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling.

Sedangkan margin of error survei berkisar ±,97% dengan tingkat kepercayaan 95%. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.