JAKARTA, Eranasional.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bereaksi usai dua prajurit TNI gugur di Papua.

Dua rajurit TNI AD itu di serang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dua prajurit tersebut merupakan Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad). Keduanya adalah Pratu S dan Prada P.

Padahal sebelumnya, empat anggota pasukan elite TNI AD juga gugur pada Sabtu, 25 November 2023.

Mereka adalah Praka Yipsan Ladou, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Pratu Miftahul Firdaus, dan Prada Darmawan.

“Dengan adanya prajurit yang gugur saya selaku Panglima TNI berduka cita pada prajurit-prajurit terbaik kita,” kata Agus di Mabes AD, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023.

Jenderal Baret Merah Kopassus itu memastikan, pihaknya akan memenuhi kewajiban dan hak bagi anggota keluarga yang ditinggalkan dari kejadian tersebut.

“Kewajibannya, hak-haknya akan kita penuhi, ada dari Asabri itu Rp 450 juta, kemudian juga ada 12 kali gaji, itu satu tahun ya, kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJN, kurang lebih hampir Rp 600 juta lebih, per orang nya,” tutup Agus.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta anggota Polri tidak terpancing dengan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

“Jarak dari Distrik Paro dan Distrik Kenyam sangat jauh sehingga kami minta para Kapolres tidak perlu mengejar KKB karena itu akan sangat berisiko,” katanya di Jayapura, Jumat 1 Desember 2023.

Kasus penembakan oleh KKB pada Pos TNI yang berada di Distrik Paro yang mengakibatkan dua anggota TNI meninggal saat itu bukan diserang tetapi memang terjadi gangguan.

“Jika dikatakan bahwa Pos TNI diserang sebenarnya tidak, tapi terjadi gangguan,” ujar putra asli Papua itu.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar aparat keamanan tidak terpancing.

Dia berharap prajurit tetap berjaga dan memastikan gangguan dari KKB Papua tidak terulang kembali. (*)