MAKASSAR, Eranasioal.com – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mengaku sudah lama memberi dukungan kepada Anies sebagai Capres.

Karena menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), JK memiliki batasan untuk menyampaikan sikap.

JK saat pulang ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyampaikan pemikirannya terkait arah dukungannya di Pilpres 2024.

“Saya betul-betul menyampaikan sikap saya mudah-mudahan ada manfaatnya. Saya sebenarnya sudah lama mendukung Anies secara pribadi. Tapi karena saya Ketua PMI memiliki batasan,” ujar JK saat bertemu dengan relawan AMIN, Selasa 19 Desember 2023.

Kata JK tidak gampang mencari sosok seorang pemimpin yang mampu mensejahterakan raykat di masa ekonomi sulit akibat perang seperti yang terjadi di Eropa saat ini.

“Kalau presiden tidak tangguh akan sulit. Ekonomi duniajuga lagi sulit. Perang di Ukraina, perang antara China dan Amerika. Kalau ekonomi dunia turun, kita juga ikut kena,” bebernya.

JK juga menyarankan kepada seluruh relawan agar mencari calon presiden yang tidak suka menghambur-hamburkan anggaran.

Pasalnya, jika ke depan pemimpinnya boros belanja anggaran negara, bisa saja Indonesia nanti mengalami kebangkrutan.

“Jadi kita harus pilih presiden yang tidak menghambur dana. Kalau presidennya boros, asal belanja saja, makanegeri ini akan bangkrut,” ujarnya.

Diketahui, sejumlah relawan pasangan capres-cawapres nomor urut satu bertemu dengan mantan Wapres JK di salah satu gedung di Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Selasa 19 Desember 2023 malam.

“Sebagai pribadi beliau punya sikap dan hak. Di hadapan masyarakat Makassar beliau sampaikan sikapnya memberikan dukungan kepada Anies-Muhaimin,” kata juru bicara AMIN, Sudirman Said.

Dengan adanya dukungan dari JK, Sudirman optimis tingkat elektoral AMIN di Sulawesi Selatan akan meningkat.

Pasalnya, JK merupakan tokoh yang masih menjadi panutan masyarakat Sulsel dan juga Indonesia.

“Insya Allah tampaknya bakal hujan,” ujarnya.

Sementara terkait dana kampanye Anies-Muhaimin, menurut Sudirman baru terkumpul sekitar Rp 1 miliar, di mana dana kampanye itu berasal dari patungan relawan.

“Memang masyarakat aja danai kampanye kita. Alhamdulillah kita syukuri. Itulah demokrasi kita, ketika masyarakat punya mau dan ketika ada calon yang mereka anggap memenuhi harapan mereka langsung berikan dukungan,” ungkapnya. (*)