“Estimasi panjang sesar Sumedang berdasarkan seismisitas gempa-gempa susulan kurang lebih 7 KM, dengan potensi maksimal magnitudo 5,6,” kata Kapuslitbang BMKG Rahmat Triyono.

Rahmat menyebut, sesar Sumedang diduga merupakan kelurusan dari sesar Tampomas, dengan estimasi panjang sesar Tampomas-Sumedang kurang lebih 15 KM.

“Namun masih perlu survei mendalam antarlintas sektoral melalui kajian sesar aktif dari pendanaan IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) untuk memastikan lokasi dan lintasan jalur sesar Sumedang,” tuturnya.

Rahmat menambahkan, sebagai upaya mitigasi ke depan, perlu ditinjau ulang kembali peraturan daerah mengenai tata ruang di wilayah Sumedang.

“Hal itu dikarenakan di bawah Kota Sumedang terdapat sesar aktif,” katanya.

Di samping itu, kata dia, diperlukan juga pengecekan konstruksi jalan tol yang dilalui sesar Sumedang oleh pemangku kepentingan terkait.

Dalam kesempatan sama, peneliti gempa dari BMKG Pepen Supendi mengatakan Jawa Barat merupakan kawasan aktif gempa bumi tektonik, hal ini disebabkan oleh tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.