Namun, selama 10 tahun terakhir ini, harga nikel dunia justru berada di posisi USD15.000.

“Anda perlu melihat data panjang 10 tahun, kan Anda pebisnis juga. Siklus daripada komoditi itu kan naik-turun,” ujarnya.

“Apa itu batubara, atau nikel, atau timah, atau emas, apa saja. Tapi kalau kita melihat selama 10 tahun terakhir ini, harga nikel dunia itu ya USD15.000-an,” sambung Luhut.

Luhut juga memastikan pemerintah tetap menjaga harga nikel di dalam negeri tidak tinggi.

Hal itu dilakukan agar konsumen tak beralih ke sumber daya mineral lain untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

“Tom harus ngerti, kalau harga nikel terlalu tinggi, itu sangat berbahaya. Kita belajar dari kasus kobalt, tiga tahun lalu itu harganya begitu tinggi, orang akhirnya mencari bentuk baterai lain. Itu salah satu lahirnya lithium ferro phosphate (LFP),” tuturnya. (*)