Jakarta, ERANASIONAL.COM – Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali menyindir soal anak muda yang perilakunya tidak seperti anak muda karena tabiat politiknya menggunakan nepotisme untuk ketidakmampuannya.

“Jangan mengaku sebagai anak muda kalau kelakuanmu adalah kelakuan prasejarah, mengandalkan ketidakmampuan dirinya, tetapi mengandalkan nepotisme dan dinasti,” kata Cak Imin dalam acara deklarasi Relawan Kaula Muda Nusantara (Rekan) AMIN di Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, muda bukan hanya soal usia, tapi juga soal kelakuan.

Menurut dia, nepotisme dan dinasti adalah perilaku politik prasejarah tua sekali, kerajaan, bahkan sebelum kerajaan. Cak Imin menegaskan, hal ini berlawanan dengan nilai-nilai demokrasi.

Cak Imin memang tak menyebut anak muda mana yang dia sindir, tapi sepertinya menyindir cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Seperti diketahui, Gibran Rakabuming Raka yang berusia 36 tahun dan merupakan putra sulung Presiden Jokowi menjadi cawapres pasangan capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Gibran dapat melenggang ke kontestasi Pilpres 2024 setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat itu diketuai oleh pamannya, Anwar Usman, memperbolehkan calon berusia di bawah 40 tahun menjadi capres atau cawapres dengan syarat sudah pernah atau sedang menjadi kepala daerah.

Gibran hingga saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, jabatan yang juga pernah diemban Jokowi.

Belakangan, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) bersidang dan memutuskan putusan MK era Anwar Usman melanggar etika berat. Walau begitu, putusan MK tersebut tidak bisa dianulir dan Gibran tetap dinyatakan sah sebagai cawapres.

MKMK hanya dapat merekomendasikan Anwar Usman dicopot dari jabatannya karena terbukti terlibat pelanggaran etika tersebut. (*)