Jakarta, ERANASIONAL.COM – Direktur Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai kerapnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah merupakan Upaya menggerus suara capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di provinsi tersebut.

Untuk diketahui, dalam dua pekan terakhir, Jokowi banyak beraktivitas di Jawa Tengah, tak lama setelah Ganjar melakukan safari politik di provinsi tersebut.

Jokowi melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah pada tanggal 22 dan 23 Januari 2024, satu pekan setelah Ganjar keliling di provinsi tersebut.

Setelah itu, Sabtu dan Minggu, 27-28 Januari dia menghabiskan waktu di Yogyakarta. Dan, Senin, 29 Januari 2024 hari ini dia kembali berkunjung ke Jawa Tengah.

Saat di Jogja, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keduanya bersepeda dan saraopan pagi di Gudeg Yu Djum Wijilan.

Namun, pada hari Minggu sore dia tidak menemui Ganjar Pranowo. Padahal mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga sedang berada di Yogyakarta.

Jokowi ingin memaksimalkan menggerus suara Ganjar. Karena peluang suara yang bisa ia raih memang di kubu Ganjar-Mahfud,”kata Dedi, Senin, 29 Januari 2024.

Meski begitu, Dedi melihat hasil kunjungan Jokowi itu ke Jateng belum berdampak positif terhadap elektabilitas Prabowo. Buktinya, angka keterpilihan Prabowo stagnan tanpa ada lonjakan berarti.

“Artinya, sekarang ini masih murni elektabilitas Prabowo sendiri, hasil pengembangan suara di Pilpres 2019,” tuturnya.

Jokowi Membuntuti Ganjar

Pola kunjungan kerja yang dilakukan Jokowi ini dituding “membuntuti Ganjar”.

Sebelum masa kampanye, yakni pada 20 November 2023, Ganjar sempat melakukan kunjungan ke Sorong, Papua Barat Daya. Empat hari kemudian giliran Jokowi mendatangi daerah yang sama.

Kemudian, 1-2 Desember 2023, Ganjar berkampanye di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dan, tiga hari kemudian kembali Jokowi mendatangi daerah yang disambangi Ganjar.

Tak sampai di situ, pada 4-7 Desember 2023 Ganjar berkunjung ke Kalimantan Timur dan menyambangi Penajam Paser, lokasi bakal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Lalu, pada 20-21 Desember 2023 giliran Jokowi yang datang.

Menanggapi Jokowi yang kerap membuntutinya, Ganjar menyatakan tidak ambil pusing. Katanya, seorang presiden boleh berkunjung ke manapun.

“Ya enggak masalah, apa iya dikuntiti? Kalau Pak Presiden dan Menteri-menteri datang ke suatu daerah, y aitu dalam rangka melaksanakan tugas,” ucap Ganjar di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu, 28 Januari 2024.

“Saya sih enggak merasa dikuntiti. Pak Jokowi itu kan friend (teman) saya. Dulu kami bareng, kami Bersama, satu partai. Jangan-jangan beliau dating untuk menguatkan suara saya,” sambungnya.

Sementara itu, Jokowi pernah membantah anggapan dirinya menguntiti Ganjar. Dia bilang, agenda kunjungan kerja presiden sudah dipersiapkan dalam hitungan bulan sebelumnya. (*)