Jakarta, ERANASIONAL.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Januari 2024 sebesar 2,57% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dan secara bulanan atau month-to-month (mtm) sebesar 0,04%.

Peningkatan juga terjadi terhadap indeks harga konsumen (IHK) dari 102,55% pada Januari 2023 menjadi 105,19% pada Januari 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penyumbang inflasi tertinggi secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,63%. Lalu, diikuti penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22% dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,19%.

“Penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,18% mtm dengan andil 0,05%,” kata Amalia dalam konferensi pers di gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).

Adapun komoditas penyumbang utama andil inflasi secara mtm adalah tomat sebesar 0,09%, bawang merah 0,04%, beras 0,03%, ikan segar dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,02% secara mtm. Sedangkan secara yoy adalah beras sebesar 0,56%, sigaret kretek mesin sebesar 0,17%, bawang putih dan tomat masing-masing sebesar 0,12%, dan cabai merah sebesar 0,10%.

“Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit sebesar 0,01%, cabai merah, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,09%,” pungkas Amalia.