Jakarta, ERANASIONAL.COM – Ketua Umum Ikatan Pengurus Besar Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menilai janji capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang akan mendirikan 300 Fakultas Kedokteran jika terpilih menjadi Presiden RI sangat berlebihan.

Untuk diketahui, Prabowo menyatakan akan mendirikan 300 Fakultas Kedokteran pada debat kelima atau terakhir, 4 Februari 2024.

“Itu sangat berlebihan,” kata Adib dalam pers rilisnya, Selasa, 6 Februari 2024.

Dia menegaskan, permasalahan kurangnya tenaga dokter di Indonesia bukan karena kurangnya lembaga pendidikan, melainkan biaya pendidikan kedokteran yang mahal.

“Saya rasa masyarakat tahu biaya pendidikan kedokteran mahal,” ujarnya.

Menurut Adib, yang mesti diintervensi pemerintah adalah soal biaya perkuliahan kedokteran yang tinggi.

Justru Adib khawatir, jika pemerintah mendirikan 300 Fakultas Kedokteran bisa jadi akan menyebablan banyaknya dokter yang menganggur.

“Kalau sekarang dibuka 300 Fakultas Kedokteran, tapi tidak diikuti dengan aturan dan tidak memperhitungkan terkait kebutuhan, maka lima tahun mendatang kita akan dihadapkan overload tenaga kedokteran,” ujarnya.

“Mohon maaf, akan muncul banyak pengangguran intelektual. Karena saking banyaknya tenaga dokter akhirnya mereka tidak mendapatkan tempat bekerja,” sambungnya.

Pada debat kelima atau terakhir, capres Prabowo Subianto menyatakan dirinya akan membangun 300 Fakultas Kedokteran jika terpilih menjadi Presiden RI pada Pilpres 2014.

“Kita akan menambahkan Fakultas Kedokteran di Indonesia, dari yang ada sekarang 92 fakultas, kita akan bangun lagi 300 fakultas,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu.

Menurut dia, pembangunan Fakultas Kedokteran dilakukan demi mengatasi kekurangan sumber daya kedokteran di dalam negeri. Dia menyebutkan, saat ini Indonesia kekurangan 140.000 dokter.

“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita sekarang kekurangan 140.000 dokter,” tuturnya. (*)