Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kementerian kesehatan Thailand akan mencari persetujuan dari kabinet Perdana Menteri Srettha Thavisin minggu depan untuk rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan rekreasi ganja.
Berdasarkan laporan Agence France, Selasa (6/2/2024), mengutip perkataan Menteri Kesehatan, Cholnan Srikaew.
Pembatasan ganja untuk penggunaan medis dan terkait kesehatan diusulkan oleh pemerintah bulan lalu, efektif sebagai U-turn dari legislasi penting yang mulai berlaku di pertengahan 2022 di bawah administrasi sebelumnya.
Thailand menjadi yang pertama di Asia untuk mendekriminalisasi ganja, memungkinkan ribuan toko mariyuana dan terkait ganja untuk dibuka secara nasional, banyak di antaranya di area wisata dan distrik bisnis.
Cholnan mengakatan menggunakan ganja untuk bersenang-senang adalah salah, seperti yang dikutip oleh AFP. Menteri kesehatan mengatakan pemerintah akan berusaha mempercepat proses untuk mendapatkan amandemen disahkan.
Srettha telah berjanji tahun lalu ketika dia berkampanye untuk pemilihan Mei 2023 untuk membatasi penggunaan mariyuana untuk tujuan medis dan mengendalikan konsumsi rekreasi karena kekhawatiran atas kecanduan.
Tinggalkan Balasan