Lebih dari separuh penduduk Gaza yang diperkirakan berjumlah 2,4 juta jiwa kini memadati kota Rafah di selatan.

Namun, banyak yang masih tinggal di Gaza tengah dan utara.

Kepala Badan Kemanusiaan PBB OCHA di Gaza, Georgios Petropoulos, mengatakan, wilayah tersebut sedang berubah menjadi gurun kelaparan dan keputusasaan.

World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan bantuan makanan, juga melaporkan bahwa mereka hanya bisa mencapai Gaza utara dalam jumlah terbatas setiap minggunya.

Mereka kini menggunakan dua truk, satu mengangkut makanan untuk rumah sakit, dan satu lagi mengantarkan makanan kepada orang banyak di rute tersebut.

“Mencegah akses berarti mencegah bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa. Dengan kemauan politik yang diperlukan, hal ini dapat dengan mudah dibatalkan,” tulis Lazzarini.

Namun, Israel berpendapat bahwa Hamas, yang menguasai Gaza, mengalihkan bantuan kemanusiaan untuk kepentingannya sendiri guna memperpanjang konflik yang telah berlangsung lima bulan.