Beberapa jam sebelum pernyataan Netanyahu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan baru yang menurut pejabat kesehatan Palestina sedikitnya 15 orang tewas, delapan di antaranya di kawasan Rafah.

“Kami sedang tidur di dalam dan, ketika serangan terjadi, kami terlempar ke luar. Setelah itu, ada roket lain yang menghantam,” kata Mohammed al-Nahal, seorang lansia Palestina yang berdiri di samping puing-puing bangunan yang terkena serangan.

“Ini menghancurkan seluruh rumah. Putri saya terbunuh. Putri saya, suaminya, putranya, semuanya menjadi martir.”

Biden ‘Semprot’ Israel
Militer Israel mengatakan pasukannya telah beraksi di wilayah Khan Younis dan di Gaza utara dan tengah untuk menghilangkan sel-sel militan dan menghancurkan infrastruktur militan.

Mereka mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk menghindari jatuhnya korban sipil dan menuduh militan Hamas bersembunyi di antara warga sipil, termasuk di sekolah, tempat penampungan dan rumah sakit. Hamas membantah melakukan hal tersebut.

Biden mengatakan pada Kamis bahwa dia telah mendorong kesepakatan untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan pembebasan sandera, meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang menjangkau warga sipil Palestina, dan menormalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

Hamas pekan ini mengusulkan gencatan senjata selama 4,5 bulan, yang mana selama itu sandera yang tersisa akan dibebaskan, Israel akan menarik pasukannya, dan kesepakatan akan dicapai untuk mengakhiri perang.