Jakarta, ERANASIONAL.COM – Pasukan Israel pada bersiap untuk melakukan serangan darat terhadap Hamas di kota Rafah di Gaza selatan, tempat ratusan ribu orang yang mengungsi akibat kekerasan di wilayah utara terjebak dalam kondisi yang menyedihkan.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan militer telah diberitahu untuk membuat rencana mengevakuasi warga sipil, namun badan-badan bantuan memperingatkan bahwa serangan militer di daerah padat penduduk dapat mengakibatkan kematian sejumlah besar orang tak bersalah.

“Ada rasa cemas yang semakin besar, kepanikan yang semakin besar di Rafah karena pada dasarnya masyarakat tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina, UNRWA, dilansir Reuters, Sabtu (10/2/2023).

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis bahwa tanggapan Israel terhadap serangan militan Hamas pada 7 Oktober adalah “berlebihan” dan Washington mengatakan pihaknya tidak akan mendukung operasi militer apa pun yang dilakukan di Rafah tanpa mempertimbangkan kepentingan warga sipil.