Hoaks di zaman Romawi

Dalam ‘A Short Guide to the History of Fake News and Disinformation’ yang dikeluarkan oleh International Center for Journalists disebutkan, kisah penyebaran kabar bohong paling kuno yang tercatat dalam sejarah adalah cerita pertarungan politik di masa Romawi, tahun 43SM, antara Mark Anthony dan Oktavianus yang memperebutkan takhta Romawi sepeninggal Julius Cesar.

Oktavianus menyebarkan kabar bohong soal Anthony yang digambarkan sebagai pemabuk dan penggoda wanita. Medium penyebarannya adalah koin.

Informasi sesat itu ditulis di koin-koin dan disebarkan ke masyarakat. Tujuannya adalah menjatuhkan reputasi Anthony.

Berkat penyebaran berita bohong tersebut, Oktavianus berhasil naik takhta dan menjadi Kaisar Romawi pertama dan dikenal dengan sebutan Kaisar Agustus.

Penemuan mesin cetak

Beratus-ratus tahun kemudian, penyebaran berita bohong semakin naik level kecepatannya ketika Gutenberg menemukan mesin cetak pada 1493.

Mesin cetak dalam perkembangannya melahirkan surat kabar yang memiliki kemampuan lebih besar dalam menjangkau publik.

Di era surat kabar, ada kisah hoaks yang amat terkenal yang terjadi pada 1835, yaitu ‘The Great Moon Hoaks’.

‘The Great Moon Hoaks’ adalah serial enam artikel yang diterbitkan surat kabar The New York Sun. Artikel itu bercerita tentang kehidupan di bulan.

Dikisahkan, bahwa ilmu pengetahuan telah berhasil mengungkap kehidupan luar angkasa. Menurut cerita itu, bulan dihuni oleh makhluk-makhluk humanoid, yaitu setengah manusia setengah hewan.

Artikel ini dilengkapi dengan ilustrasi makhluk manusia kelelawar dan manusia unicorn biru berjanggut.

‘The Great Moon Hoax’ adalah salah satu hoaks terlaris abad ke-19.