Ada banyak kisah soal hoaks-hoaks lain yang juga populer di dunia dengan beragam topik dan kepentingan setelah itu.

Josep Goebbels, ahli propaganda Nazi, banyak memproduksi hoaks demi kepentingan perang Jerman.

Cerita senjata biologis Irak juga diyakini sebagai hoaks yang diproduksi Amerika Serikat (AS) sebagai justifikasi invasi AS demi menjaga stabilitas geopolitik timur tengah untuk kepentingan politik AS.

Pemilihan presiden AS 2016 yang dimenangkan Donald Trump juga menggunakan hoaks sebagai strategi pertarungan politik.

Hoaks di Pemilu 2014

Di Indonesia, berita bohong sebagai bagian dari kampanye masif pertarungan politik setidaknya mulai digunakan secara brutal pada hajatan Pilpres 2014, yaitu antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Intensitas aktivitas penyebaran informasi melalu media sosial meningkat tajam. Daya persebarannya berkali-kali lipat dibanding surat kabar. Namun, kasus hoaks terbesar di pilpres 2014 justru menggunakan medium kuno, persis seperti medium yang digunakan dalam kasus ‘The Great Moon Hoax’ di atas, yaitu surat kabar, tepatnya tabloid. Saat itu beredar tabloid ‘Obor Rakyat’ yang mendiskreditkan Jokowi.

Pemimpin redaksi dan redaktur pelaksana tabloid ‘Obor Rakyat’, Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa akhirnya divonis satu tahun penjara dan mendekam di Lapas Cipinang sejak Mei 2018 hingga 3 Januari 2019.

Situs hoaks

Setelah 2014, hoaks seolah-olah menjadi tren di jagat digital Indonesia. Sumber utamanya adalah situs-situs online yang sangat mudah dibuat. Siapa pun bisa membuat situs apapun.

Situs-situs berisi hoaks pun menjamur. Motifinya tidak melulu kepentingan politik, tapi kepentingan ekonomi semata.

Ada dua situs populer yang jadi perbincangan publik tahun 2016, yaitu pos-metro.com dan nusanews.com. Auktor intelektualis di balik dua situs itu adalah dua mahasiswa asal Sumatera.

Inisiator komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho memperkirakan, penghasilan masing-masing situs itu mencapai Rp600 juta sampai dengan Rp700 juta per tahun.