Jakarta, ERANASIONAL.COM -Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan organisasi bisnisnya diperintahkan untuk membayar denda sebesar 355 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.606 atau sekitar Rp5,5 triliun) pada Jumat (16/2/2024) dalam kasus penipuan bisnis yang diajukan Jaksa Agung Negara Bagian New York Letitia James.

Hakim Mahkamah Agung New York County Arthur F. Engoron dalam keputusannya menyebutkan bahwa Donald Trump dan entitas yang dikendalikannya menyerahkan data keuangan palsu secara terang-terangan kepada para akuntan, yang membuahkan laporan keuangan palsu. Langkah itu dilakukan Trump untuk meminjam lebih banyak uang dan dengan suku bunga yang lebih rendah.

“Fakta terdakwa dan saksi ahli menyangkal kenyataan, dan terdakwa gagal menerima tanggung jawab atau menerapkan kontrol internal guna mencegah terulangnya kembali (kejadian ini) di masa depan,” ujar Engoron dalam ringkasan sebuah dokumen setebal 92 halaman.