Kenaikan harga beras tersebut, Sarwo memastikan, tidak terkait dengan waktu yang menjelang Ramadhan, tetapi memang dampak waktu tanam mundur dan el nino.

“Enggak, karena memang waktu tanam kita mundur sehingga waktu panen kita juga mundur. Itu sebagai konsekuensi dari adanya el nino,” ungkapnya.

Sarwo juga menepis soal adanya potensi penimbunan yang membuat harga beras semakin tinggi. Meski begitu, dia berharap dalam waktu dekat harga beras bisa normal kembali.

“Sampai saat ini belum. Jadi masih berjalan normal sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa normal,” imbuhnya.