Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) cenderung tinggi di Indonesia.
Menurut Direktur Pencegahan Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, dalam setiap builan sekitar ribuan kasus baru terdekteksi.
“Setiap bulan ada sekitar 4 ribu kasus baru HIV di Indonesia. Sebagian besar disebabkan melalui hubungan seksual,” ujar Imran kepada wartawan.
Imran mengutarakan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk memutus penularan HIV.
“Dengan tidak melakukan hubungan seksusal yang tidak aman, harus selalu mengggunakan kondom. Dapat melakukan pencegahan HIV dan penyakit menular seks itu 80%-90%, asal digunakan dengan baik,” ujar Imran.
Dari tahun 2023 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia tercatat memang sudah tinggi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti kelompok suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man).
Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya.
Penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko.
Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya. Penularan bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui.
Dampaknya, sebanyak 45% bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif.
Tinggalkan Balasan