Jakarta, ERANASIONAL.COM – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara hanya sebanyak 6.000 orang dari yang direncanakan 17.000 orang.

Anas menjelaskan, pengurangan jumlah ASN yang pindah ke IKN disebabkan oleh belum siapnya tempat yang berada di IKN. Oleh karena itu, untuk tahap pertama akan ada 6.000 ASN yang pindah ke IKN.

“IKN ini semula yang akan pindah di tahun ini totalnya 17 ribu orang, tapi setelah kita lihat tempat dan lain sebagainya ternyata tidak siap untuk 17.000 orang. Yang siap kurang lebih, 6 ribu-an orang dilihat dari kesiapan tempat lokasi yang ada di IKN,” ujar Anas melalui teleconference pada acara rapat Kerja Kemendag 2024 yang disiarkan secara virtual, dikutip Minggu (25/2/2024).

Selain pengurangan jumlah ASN yang akan pindah ke IKN, waktu perpindahan ASN ke IKN dikabarkan Anas akan mundur. Dari yang semula direncanakan Juli 2024, menjadi Agustus 2024.

Anas mengungkap, alasan pemunduran tersebut disebabkan sebagian lokasi yang berada di IKN akan digunakan untuk upacara HUT Kemerdekaan RI. Sehingga, para pemindahan ASN masih harus menunggu acara tersebut.

“Tadinya mau pindah sekitar di bulan Juli. Tapi kemarin, atas arahan Mensesneg karena tempat itu sebagian akan dipakai untuk upacara maka akan dipindah sekitar setelah Agustus,” ucapnya.

Adapun, Anas membeberkan rencana pemindahan ASN ke IKN yang nantinya akan dilakukan. Menurutnya, pemindahan ASN tersebut akan terbagi menjadi tiga prioritas. Prioritas 1 sebanyak 179 eselon I di 38 Kementerian/Lembaga (K/L), Prioritas 2 terdapat 91 eselon I di 29 K/L, dan prioritas 3 sebanyak 378 eselon I di 58 K/L.

“Yang akan pindah eselon I telah disiapkan tempat suami-istri, tidak share sharing. Tapi sambil menunggu tower yang jadi, sebagian nanti bisa share-sharing di tempat itu, sambil nanti kita punya tiga tahap jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang,” papar Anas.

Selain itu, ia juga mengatakan kantor ASN yang berada di IKN akan berbeda seperti kantor-kantor ASN yang sudah ada. Menurutnya, kantor di IKN akan menerapkan konsep share sharing, yang nantinya tidak diperlukan lagi sistem satu orang-satu meja.

“Kantornya nanti juga tidak seperti kantor kita sekarang, dimana kantornya satu orang- satu meja. Kedepan konsepnya shared sharing, jadi sistem pemerintah basis elektroniknya sudah jalan, sistem kerjanya juga basisnya kedepan akan sangat efektif; shared offices shared system, begitu juga fasilitas pendukung,” pungkasnya.