Jakarta, ERANASIONAL.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya telah kehilangan 31.000 tentara sejak invasi Rusia dimulai dua tahun lalu. Hal ini disampaikan sekaligus untuk menekankan bahwa keputusan dari Kongres Amerika Serikat tentang pemberian bantuan senilai US$60 miliar ke Ukraian harus selesai dalam waktu satu bulan.

Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina memiliki “rencana yang jelas” untuk tahun 2024, sambil membuat klaim besar bahwa sebagian dari strategi pertempuran tahun 2023 telah bocor ke Rusia.

Dengan perang yang kini memasuki tahun ketiga, Rusia telah mendapatkan momentum baru, mengeksploitasi defisit amunisi dan kekurangan pasukan di Kyiv.

Dukungan AS, yang merupakan jalur penyelamat yang penting, menghadapi hambatan besar di Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin oleh Partai Republik, bahkan setelah paket bantuan senilai US$95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan lolos dari Senat.

“Ketika kita berbicara tentang bantuan AS, kita harus memahami bahwa ini bukan dukungan keuangan, terutama senjata,” kata Zelenskiy kepada para wartawan di Kyiv pada konferensi pers, Ahad (25/2/2024).

“Sistem pertahanan udara Patriot berharga US$1,5 miliar, tetapi Anda tidak dapat membelinya tanpa AS dan tidak ada sistem serupa di dunia. Kami dapat menemukan uang, tetapi kami tidak akan menemukan senjata dalam jumlah sebanyak itu.”