Jakarta, ERANASIONAL.COM – Presiden AS Joe Biden berharap negosiator dapat menyepakati genjatan senjata sementara dalam pertempuran Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Dia mengatakan pembicaraan tersebut “hampir selesai”, dan mengatakan gencatan senjata dapat dimulai paling cepat Senin depan.
“Penasihat keamanan nasional memberi tahun saya bahwa mereka hampir selesai. Mereka hampir selesai, belum selesai,” kata Biden kepada wartawan Senin (27/2/2024) di New York, saat ditanya kapan menurutnya gencatan senjata akan dimulai.
“Harapan saya, pada Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata,” tambahnya.
Diskusi mengenai jeda perang dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera yang diambil oleh Hamas meningkat dalam beberapa hari terakhir. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Minggu (25/2/2024) bahwa perwakilan dari Israel, AS, Mesir, dan Qatar yang bertemu di Paris membuat kesepakatan secara “garis besar” terkait sandera untuk gencatan senjata sementara.

Israel telah melakukan operasi militer untuk membasmi Hamas di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan kelompok itu, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Namun, dengan perang yang mendekati awal bulan keenam, jumlah kematian yang meningkat di Gaza yang kini mencapai lebih dari 29.000 orang, telah meningkatkan desakan untuk gencatan senjata.
AS telah menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menunda serangan ke Rafah, sampai dia dapat merinci rencana untuk membantu melindungi warga sipil. Warga Gaza yang melarikan diri dari serangan di Gaza telah mencari perlindungan di Rafah. Sehingga, serangan di kawasan itu ditakutkan akan memperburuk krisis kemanusiaan di Palestina.
Meskipun Biden mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, dia juga mendesak pemerintahan Netanyahu menghindari kematian warga sipil.
Pernyataan Biden dikatakan sehari sebelum pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Michigan, negara bagian medan pertempuran utama guna meloloskan harapannya untuk kembali maju pemilu 2024. Meskipun dia tidak menghadapi penantang serius untuk pencalonan di partainya, para kritikus dari kebijakannya terkait Israel mendorong para pemilih untuk memilih opsi yang “tanpa komitmen” di surat suara guna menghukum Biden atas sikapnya.
Biden telah menghadapi kritikan dari komunitas Muslim dan Arab-Amerika serta beberapa pemilih muda dan progresif atas penanganan terhadap perang Israel-Hamas. Acara-acaranya dalam beberapa minggu terakhir diwarnai dengan protes rutin oleh para aktivis pro-Palestina. Michigan adalah rumah bagi populasi Arab dan Muslim Amerika yang cukup besar.
Tinggalkan Balasan