Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan bahwa lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza. Angka tersebut merupakan jumlah sejak perang antara kelompok pejuang tersebut dan Israel dimulai hampir lima bulan lalu.

Meskipun para mediator mengatakan, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas hanya akan terjadi dalam hitungan hari, lembaga-lembaga bantuan telah memperingatkan bahaya kelaparan yang akan terjadi di utara Gaza.

“Anak-anak meninggal karena kekurangan gizi, dehidrasi dan kelaparan yang meluas di Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, seperti dikutip AFP, Kamis (29/2/2024).

“Diperlukan tindakan segera dari organisasi internasional untuk mencegah lebih banyak kematian serupa,” ujar Al-Qudra.

Mengutip kondisi yang memburuk di Gaza, Kepala USAID Samantha Power mengatakan Israel perlu membuka lebih banyak penyeberangan sehingga “bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat meningkat secara signifikan”.

“Ini adalah masalah hidup dan mati,” kata Power dalam sebuah video yang diposting di platform media sosial X.

Jumlah korban tewas terbaru warga Palestina dalam perang terjadi setelah sedikitnya 79 orang tewas semalam di Jalur Gaza yang dilanda perang, kata kementerian kesehatan pada Kamis.

Mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah mengupayakan jeda selama enam minggu dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang sebagai tanggapannya berjanji untuk melenyapkan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza.