Jakarta, ERANASIONAL.COM – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebut bahwa alokasi anggaran subsidi pupuk tahun ini bertambah menjadi Rp54 triliun dari yang semula diusulkan sebesar Rp 26,6 triliun.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmat Pribadi mengatakan penambahan anggaran tersebut berbanding lurus dengan titah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menambah volume besaran subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton dari yang semula sebanyak 4,7 juta ton.

“Kami sangat intensif melakukan koordinasi, dari anggaran Rp26,6 triliun ini akan ditambah menjadi Rp54 triliun, tambahannya sedang diproses di Kementerian Keuangan,” ujar Rahmad di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Rahmad mengatakan, menjelang akhir pekan lalu, beberapa pimpinan kementerian pun telah melakukan rapat di Kementerian Pertanian (Kementan), yang dipimpin oleh Menteri Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto untuk membahas tambahan alokasi anggaran tersebut.

Setelah rapat itu, kata Rahmad, pada pekan ini pemerintah juga akan menindaklanjuti rencana tersebut melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas).

“Begitu nanti rapat tingkat menteri atau rakortas yang dipimpin Kemenko Perekonomian terlaksana, menurut kami ini sudah tinggal menggelinding saja, tinggal eksekusi,” ujar dia

“Bocorannya ini insyallah dalam waktu dekat rakortas akan dilaksanakan, tadi hari ini rapat juga di tingkat eselon I tadi sudah selesai, kemudian akan dibawa Rakortas. Insyallah dalam waktu dekat akan bisa tereksekusi.”

Dalam kaitan itu, Rahmad mengatakan bahwa Pupuk Indonesia juga menyanggupi untuk melakukan produksi pupuk mencapai 9,5 juta ton per tahun itu. Pasalnya, perusahaan produksi pupuk hingga kimia pelat merah itu mengatakan saat ini kapasitas produksi pabriknya telah mencapai 14 juta ton.

Hal itu, kata dia, menjadi salah satu upaya perusahaan yang telah terbukti untuk menyanggupi upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan di seluruh wilayah Tanah Air.

“Buat kami, yang paling penting pupuk Indonesia memastikan Indonesia bisa punya ketahanan pangan yg baik. Buat apa kamu punya keuntungan besar tapi Indonesia enggak punya ketahanan pangan yang baik. Oleh karena itu, kami menyambut baik pemerintah meningkatkan alokasi pupuk subisidi sebanyak 9,5 juta ton ini.”