Jakarta, ERANASIONAL.COM – Tim Hukum Nasional (THN) pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Bambang Widjojanto menyebut melonjaknya suara Prabowo Subianto di Pilpres 2024 karena tindakan tidak netral Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kata dia, Presiden Jokowi terlibat langsung dalam Pilpres 2014, 2019 dan 2024.

Menurut penjelasannya, berdasarkan sejumlah survei, pada 2023 atau sebelum menggandeng Gibran Rakabuming Raka, elektabilitas Prabowo hanya berkisar diangka 24,6 persen.

Namun saat dipasangkan dengan putra sulung Jokowi tersebut, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran naik di atas 30 persen dan melejit sampai 51,8 pada Februari 2024 sebelum pemungutan suara.

“Dengan menyandingkan survei antara sebelum dan sesudah adanya intervensi kekuasaan, terdapat kenaikan tidak wajar sebesar 34 persen hanya dalam kurun waktu 5 bulan terhitung dari Okteober 2023-Februari 2024,” ujarnya dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK, Rabu 27 Maret 2024.

“Ini sesuatu yang sangat luar biasa menunjukkan ada intensi kecurangan yang dahsyat,” sambungnya.

Ia pun menyebut, lonjakan suara Prabowo-Gibran tak lepas dari adanya pelanggaran berupa keterlibatan lembaga kepresidenan.