Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadan naik 12 persen menjadi 52 persen.

Sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29 persen dan 19 persen.

Perubahan cara mengelola THR pun sejalan dengan 58 persen masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat pada Ramadan tahun ini.

Adapun alokasi pengeluaran tersebut terbagi menjadi beberapa keperluan. Seperti membeli baju baru (43 persen).

Mudik (30 persen), zakat dan sedekah (30 persen), membeli makanan sahur dan buka puasa (29 persen), serta acara buka puasa bersama (29 persen).

“Selain untuk keperluan Ramadan, masyarakat digital savvy juga menggunakan THR untuk melunasi cicilan atau utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan membeli gawai atau barang elektronik lainnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengimbau masyarakat untuk memahami kebutuhan dan bijak dalam menggunakan platform peminjaman dana online (pinjol), seiring dengan meningkatnya tren pinjam dana pada platform tersebut menjelang Hari Raya Idulfitri.

“Kami selalu menyampaikan untuk jangan berlebihan dan gunakan platform untuk sesuatu yang perlu-perlu saja, pahami kebutuhan dan jangan utamakan keinginan,” ujar Direktur Komunikasi Korporat AFPI Andrisyah Tauladan pada jumpa pers, di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024 lalu.