Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kuburan massal yang ditemukan di dua rumah sakit di Jalur Gaza berisi 392 jenazah, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. Menurut pejabat setempat, terdapat tanda-tanda adanya penyiksaan dan eksekusi ditemukan pada jenazah-jenazah tersebut.

Pada hari keenam penggalian mayat di Gaza selatan, pejabat Pertahanan Sipil Palestina mengungkap sejumlah rincian baru yang mengejutkan terkait kuburan massal di sekitar RS Nasser dan al-Shifa.

Seperti diberitakan Al Jazeera, Mohammed Mughier sebagai anggota pertahanan sipil mengatakan 10 mayat ditemukan dengan tangan terikat. Sementara yang lain masih memiliki tabung medis yang melekat pada tubuh mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan dikubur hidup-hidup.

“Kami membutuhkan pemeriksaan forensik untuk sekitar 20 jenazah orang-orang yang menurut kami dikubur hidup-hidup,” kata Mughier.

Yamen Abu Sulaiman, kepala departemen pertahanan sipil di Khan Younis selatan, lokasi Rumah Sakit Nasser berada, mengatakan tiga makam massal ditemukan di fasilitas tersebut. Satu di belakang kamar mayat, satu di depan kamar mayat, dan satu di dekat bangunan layanan dialisis.

Hanya 65 mayat yang berhasil diidentifikasi oleh kerabat dari 392 mayat yang ditemukan karena pembusukan, mutilasi, dan penyiksaan. Sulaiman menambahkan, jenazah-jenazah tersebut “ditumpuk bersama”.

Pada jumpa pers di Rafah selatan pada Kamis (25/04/2024), Abu Sulaiman meminta komunitas internasional memberikan tekanan pada Israel ager “segera menghentikan agresi ini terhadap rakyat kami”. Dia juga meminta agar organisasi kemanusiaan dan media internasional diizinkan masuk ke Gaza untuk “memeriksa kejahatan ini”.

Kepala hak asasi manusia (HAM) PBB, Volker Turk, menyerukan “penyelidikan independen, efektif, dan transparan” terhadap kuburan massal tersebut.

“Rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan khusus berdasarkan hukum kemanusiaan internasionl. Pembunuhan sengaja terhadap warga sipil, tahanan, dan mereka yang tidak bisa berperang adalah kejahatan perang,” kata Turk.

Juru bicara tentara Israel, Mayor Nadav Shoshani, mengklaim bahwa makam-makam di Rumah Sakit Nasser “digali oleh warga Gaza beberapa bulan yang lalu”. Militer Israel juga telah mengonfirmasi penggalian mayat dari makam-makam, tetapi dalam upaya untuk mencari tawanan yang masih ditahan di wilayah tersebut.