“Salah satunya melalui Aircraft Health Program, yaitu penyehatan pesawat melalui beragam prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis pada armada yang akan melayani penerbangan haji,” jelas Irfan.

Lebih lanjut, pada operasional penerbangan haji tahun ini, Garuda juga akan fokus menghadirkan penerbangan haji ramah lansia, di antaranya dengan mengoptimalkan perlengkapan penunjang kenyamanan selama penerbangan, seperti penyediaan selimut dan emergency equipment, optimalisasi boarding management, hingga penyiapan 30 kursi roda di setiap embarkasi.

Selain itu pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia menambah jumlah petugas darat hingga 10 persen dari jumlah petugas pada tahun sebelumnya.

Garuda Indonesia akan mengangkut sebanyak total 109.072 calon jamaah yang terbagi ke dalam 292 kloter. Para calon jemaah tersebut akan diberangkatkan dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Para calon jamaah haji tersebut akan diberangkatkan secara bertahap menuju Tanah Suci mulai 12 Mei hingga 10 Juni 2024, dengan keberangkatan menuju Madinah pada 12 – 23 Mei 2024 dan keberangkatan menuju Jeddah pada 24 Mei – 10 Juni 2024. Selanjutnya, fase pemulangan jemaah akan dimulai pada tanggal 22 Juni sampai dengan 21 Juli 2024.

Ia mengaku akan terus berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan kelancaran pelaksanaan penerbangan haji.

“Hal tersebut juga diselaraskan dengan komitmen Garuda Indonesia untuk mengoptimalkan kesiapan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah melalui optimalisasi excellence di berbagai aspek yang mencakup seluruh touch point layanan penerbangan, sejak hari pertama keberangkatan jemaah menuju Tanah Suci hingga rombongan terakhir jemaah haji tiba kembali di tanah air,” tutup Irfan.