Pakistan, ERANASIONAL.COM – Sebanyak 568 orang tewas akibat cuaca panas di Pakistan dalam enam hari terakhir.
Suhu panas eksrem di Pakistan, mencapai 49 derajat Celsius membuat korban tewas terus bertambah.
Layanan Ambulans Edhi mengungkapkan mereka biasanya membawa sekitar 30 hingga 40 jasad setiap harinya ke kamar jenazah.
Dikutip dari BBC Internasional, Kamis 27 Juni 2024, dalam enam hari terakhir mereka telah mengirimkan sekitar 568 jenazah.
Bahkan 141 di antaranya dilakukan hanya pada Selasa 25 Juni 2024.
Namun otoritas setempat mengatakan, masih terlalu dini menilai apa yang menjadi penyebab kematian di setiap kasusnya.
Meski begitu, meningkatnya jumlah kematian muncul di tengah suhu panas di Karachi yang melebihi 40 derajat celsius.
Bahkan dengan kelembapan yang tinggi suhu panas hingga 49 derajat Celsius.
Saat ini masyarakat mulai berbondong-bondong ke rumah sakit mencari pertolongan.
Rumah Sakit Sipil Karachi mengungkapkan 267 orang mengalami serangan panas antara Minggu 23 Juni 2024 dan Rabu 26 Juni 2024.
Menurut Kepala Departemen Gawat Darirat RS Sipil Karachi Dr Imran Sarwar Sheikh, 12 di antaranya meninggal dunia.
“Kebanyakan orang yang kami lihat datang ke rumah sakit berusia antara 60-an hingga 70-an tahun meski beberapa di antaranya sekitar 45 tahun, dan bahkan ada juga yang berusia 20 tahunan,” ucap Dr Sheikh.
gejala awal yakni muntah-muntah, diare dan demam tinggi.
“Banyak dari mereka yang kami lihat bekerja di luar ruangan. Kami mengingatkan mereka untuk terus minum air yang banyak, memakai pakaian tipis pada suhu tinggi,” jelasnya.
Suhu tinggi yang oleh seorang meteorolog disebuat gelombang panas parsial itu dimulai pada akhir pekan ini.
Pusat gelombang panas dan kamp dibangun untuk mencoba memberikan rasa tenang bagi warga. []
Tinggalkan Balasan