Di samping itu, Usman mengatakan tak kalah penting pihaknya juga melakukan pemutusan demand atau pemain judi online dengan treatment. Sehingga, keterlibatan banyak orang bisa dikurangi.

“Ini mestinya mulai lari ke orangnya, ke bandarnya kan bandarnya juga yang buat aplikasi atau konten itu. Nah, ini penting saya kira menindak para pelaku karena memang dalam satu hal pemain-pemain judi online kecil-kecil ini kan repot jiga kalau kita secara hukum secara verbal dikatakan pemain judi online itu pelaku, dia melanggar hukum tapi kita juya harus lihat konteksnya,” tutur Usman.

Usman menuturkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut ada 3,2 juta orang terlibat judi online. Bila semuanya ditangkap penjara akan penuh. Terlebih, tidak menutup kemungkinan para pelaku bisa semakin profesional dalam bermain judi online dengan mengasah kejahatannya di balik jeruji besi.

“Oleh karena itu, dalam banyak hal kita perlakukan juga sebagai korban. Apalagi anak-anak. Dia harus kita berikan konsultasi supaya mereka tidak terlibat. Itu dari sisi pencegahan,” pungkas Usman.