Jakarta, ERANASIONAL.COM – Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Ubaidi S mengatakan, buth Rp 6.445 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia dari tahun 2020 hingga 2024.

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah memproyeksikan kebutuhan investasi infrastruktur sebesar Rp 6.445 triliun,” ujar Ubaidi S dikutip, Sabtu 20 Juli 2024.

Ubaidi menuturkan beberapa skema pembiayaan investasi senilai Rp 6.445 triliun, dimana APBN nantinya hanua akan mengakomodasi sebesar 37% atau sebesar Rp 2.385 triliun.

Sementara sisanya, Rp 1.353 triliun akan dipenuhi dari BUMN atau BUMD dan sebesar Rp 2.707 triliun diharapkan dapat dipenuhi dari badan usaha swasta.

Kata Ubaidi, pihaknya memerlukan dana sebesar Rp 123,5 triliun khusus untuk pembiayaan investasi infrastruktur penyediaan layanan air minum dalam RPJMN 2020-2024.

Untuk penyediaan layanan air minum, APBN dan APBD masing-masing hanya akan membiayai sebesar Rp 77,9 triliun dan Rp 15,6 triliun.

“Sisanya sebesar Rp 29,9 triliun diharapkan dapat biayai oleh swasta,” ungkapnya.

Diakuinya, keterbatasan APBN dalam membiayai investasi menjadi tantangan bagi pemerintah dalam memenuhi tiga target penyediaan layanan air minum di tahun 2030.

Pertama, 100 persen hunian dengan akses air minum layak.

Kedua, 30 persen hunian dengan akses air minum perpipaan.

Ketiga, pemasangan sambungan air minum rumah tangga sebesar 10 juta sambungan rumah (SR) dimana capaian hingga akhir tahun 2023 baru tersambung sebanyak 3,8 juta SR.

“Peran APBN yang sehat dan kredibel akan terus dijaga dalam menjalankan fungsinya baik fungsi stabilisasi, alokasi, maupun distribusi,” pungkas Ubaidi. []