Penajam Paser Utara, ERANASIONAL.COM – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis H Sumadilaga melaporkan, progres pembangunan tahap 1 IKN mencapai 89 persen lebih.

“Tahap 1 dibagi tiga batch, yang pertama dikerjakan sejak 2022 itu sampa moodi saat ini sudah sampai 89 persen lebih,” kata Danis H Sumadilaga dikonfirmasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (31/7/2024).

Ia mengatakan, rencana induk pembangunan IKN diatur dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2022 yang mengamanatkan bahwa IKN dibangun mulai 2022 sampai dengan 2045.

“Jadi, sekitar 23 tahun. Jadi, membangun ibu kota itu jangka panjang,” katanya.

Dalam kurun 2 tahun terakhir hingga akhir Juli 2024, kata Danis, pembangunan IKN berfokus pada penyediaan infrastruktur dasar, meliputi kebutuhan air, jaringan jalan, sanitasi, persampahan, hingga kantor pemerintahan.

Dikatakan Danis, fasilitas Istana Negara dan Istana Garuda di IKN telah sampai pada tahap finishing.

Untuk infrastruktur air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan bendungan Sepaku Semoi dan Inteks Sepaku sebagai sumber air baku.

Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Sepaku berkapasitas 300 liter/detik, pipa transimisi 16 kilometer, reservoir dan pipa distribusi 22 km.

SPAM Sepaku tahap I telah siap melayani Kantor dan Istana Presiden, Kemensetneg, Paspampres, kompleks Kemenko 1,2,3, dan 4, Amphiteather, Galeri, Service Area, Hunian ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan fasilitas umum lainnya seperti hotel, sekolah, pertokoan dan rumah sakit.

Selain itu, kata Danis, PUPR juga telah mengerjakan konektivitas jalan tol menuju IKN yang kini mencapai hampir 90 persen rampung.

“Kita juga sudah memulai beberapa segmen pembangunan jalan tol,” katanya.

Selain itu, pengerjaan sebanyak 36 unit rumah di Komplek Rumah Tapak Jabatan Menteri telah merampungkan fasilitas Club House dan sebanyak 14 unit rumah telah diisi perabotan.

Seluruh bangunan tersebut telah tersambung dengan suplai air, listrik, telekomunikasi, dan dukungan Pertamina berupa gas, kata Danis menambahkan.

“Pada tahap 1 ini ada batch 2 yang sudah sekitar 50 persen, batch 3 yang baru ditandatangani kemarin yang mulai baru berkisar 10 persenan,” katanya.