Tapi, PKS juga mulai membuka komunikasi dengan semua pihak termasuk KIM untuk wanti-wanti kalau gagal melayarkan Anies dan Sohibul, maka bisa mengalihkan dukungan bacagub andalan KIM, Ridwan Kamil (RK).

“Batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di pilkada,” tegas Kholid.

“Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah membangun komunikasi politik dengan KIM dimana RK sebagai calon definitif mereka saat ini.

Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS,” ucapnya.

Sejatinya, kata Kholid, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan AMAN adalah waktu yang cukup bagi Anies untuk sama-sama mengusahakan agar bisa dapat tiket di Pilkada Jakarta.

“Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut. Dan kami terus berdoa agar semua ikhtiar dimudahkan,” ucap Kholid.

Meski begitu, kata dia, PKS memiliki dua opsi untuk menatap Pilkada Jakarta.

Opsi pertama, memastikan AMAN bisa maju ke gelanggang Pilkada Jakarta.

Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi.

“Di kedua opsi di atas, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai cagub atau cawagub. Insya Allah,” tandasnya. []