Menurutnya budaya dapat mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal untuk menghasilkan insan yang memiliki karakter unggul.
“Sementara sains mengeksplorasi nilai dan praktik budaya membentuk diskursus literasi sains untuk mengantar Unhas menuju World Class University,”jelasnya.
Menurutnya, menyongsong era Society 5.0 Unhas telah melakukan trace study untuk mengetahui pengalaman dan kompetensi lulusan dalam memperoleh pekerjaan dan pengetahuan yang terekspos dalam dunia kerja.
“Tema yang diusung dalam Dies Natalis Unhas yang ke-68 ini merangkul keragaman budaya dalam sains yang mengarah pada penelitian ilmiah yang inklusif. Inovasi dan kontribusinya dapat memberikan solusi yang efektif terhadap masalah-masalah ilmiah yang aktual dan global untuk dikolaborasikan dengan stakeholder,”pungkas dekan FIB itu.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan Dies Natalis yakni, International Student Festival pada 2 September di GOR, Reuni Akbar pada 8 September, Fan Walk dan Family Gathering di Unhas dan GOR pada 7 September.
Ada juga Seminar Internasional pada 5 September, Ziarah ke makam Sultan Hasanuddin dan makam Pattene pada 7 September, dan Upacara Terbuka dalam Rangka Dies Natalis ke-68 Unhas di Baruga AP Pettarani dan Malam Ramah Tamah pada 9 September.
Pengabdian dan pameran di Kabupaten Pinrang pada 20-21 Agustus.
Kemudian, Pameran dan Festival pada 23 Agustus di GOR, dilanjutkan Tabligh Akbar pada 31 Agustus. []
Tinggalkan Balasan