Dalam laporan tersebut, Haaretz juga membandingkan konflik Gaza dengan tragedi kemanusiaan lainnya.

Dalam genosida Rohingya di Myanmar, misalnya, sekitar 25.000 orang tewas menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara itu, konflik di bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an menyebabkan sekitar 63.000 kematian dalam kurun waktu empat tahun.

Namun, jika dilihat dari jumlah korban per bulan, konflik Gaza memiliki angka kematian yang jauh lebih tinggi.

Dalam sebulan, rata-rata 4.000 warga Palestina tewas.

Jumlah ini jauh melampaui angka kematian di Ukraina yang saat ini juga sedang berkonflik.

Selain jumlah korban yang tinggi, kondisi kemanusiaan di Gaza juga kian memburuk.

Haaretz melaporkan bahwa zona “humanitarian” yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi warga sipil, kini justru menjadi zona penuh penderitaan.

Overcrowding, penyakit, serta kelangkaan makanan dan obat-obatan semakin memperburuk keadaan.