Bimo mengatakan Yusak sempat melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Maka itu polisi menembak kakinya.
“Di situ ada perlawanan maka kita melaksanakan tindakan tegas terukur, kita hadiahi dengan timah panas,” ujarnya.
Kasus pembunuhan ini terjadi pada Rabu (4/12) dini hari. Korban tewas ialah pasangan guru SD, Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), serta anak laki-lakinya berinisial CAW (9). Sementara anak bungsu korban berinisial SP (8) mengalami luka berat dan kini dirawat di rumah sakit.
Pelaku menghajar korban dengan memukulnya menggunakan palu. Ia melakukan itu karena sakit hati tidak dipinjami uang.
“Jadi tersangka melakukan tindakan itu jam 3. Lalu kemudian dia berusaha mencari barang-barang contohnya kunci mobil, HP, tas, dompet korban. Jam 5 baru meninggalkan TKP,” pungkas Bimo.
Tinggalkan Balasan