Jakarta, ERANASIONAL.COM – Usai insiden kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12/2024), Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari hingga 4 Januari mendatang.
Tim Penyelamat Korsel memastikan salah satu insiden penerbangan paling mematikan itu telah menewaskan 179 dari 181 penumpangnya. Hanya ada dua orang, yakni awak kabin, yang selamat.
Di antara para korban, lima di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, termasuk penumpang termuda berusia tiga tahun.
Berdasarkan manifes penumpang, sebagian besar korban merupakan warga Korea Selatan berusia 40 hingga 60 tahun.
Dua penumpang lainnya adalah warga negara Thailand.
Dua anggota kru, satu pria dan satu wanita, berhasil diselamatkan oleh petugas darurat.
Keduanya dalam kondisi sadar dan tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa.
Penyebab pasti kecelakaan belum dapat dipastikan, namun para penyelidik menduga tabrakan dengan burung dan kondisi cuaca buruk menjadi faktor utama.
Rekaman video dari stasiun televisi MBC menunjukkan kemungkinan burung menabrak pesawat saat mendekati landasan.
Salah satu korban selamat juga mengungkapkan kepada petugas penyelamat bahwa tabrakan dengan burung terjadi sebelum kecelakaan.
Namun, beberapa ahli meragukan teori tersebut. Editor Airline News, Geoffrey Thomas, mengatakan tabrakan burung biasanya tak menyebabkan kerusakan besar yang bisa membuat pesawat kehilangan kendali.
“Serangan burung sering terjadi, tetapi jarang menyebabkan kecelakaan fatal seperti ini,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, ada laporan saksi mata yang mendengar suara ledakan keras sebelum pesawat akhirnya menabrak dinding pembatas.
Kondisi cuaca buruk saat kejadian juga disebut-sebut berperan.
Penyelidik telah menemukan perekam data penerbangan (flight data recorder), namun perekam suara kokpit (cockpit voice recorder) masih dalam pencarian.
CEO Jeju Air, Kim E-bae, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan membungkuk dalam-dalam selama konferensi pers yang disiarkan televisi nasional.
Ia menegaskan bahwa pesawat tersebut tidak memiliki riwayat kecelakaan maupun tanda-tanda kerusakan sebelum terbang.
Presiden Airports of Thailand, Kerati Kijmanawat, pun menyatakan tak ada masalah teknis yang dilaporkan saat pesawat lepas landas dari Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.
Tinggalkan Balasan