Gaza, ERANASIONAL.COM – Hamas akan membebaskan delapan sandera pada hari ini, termasuk lima warga Thailand di dalamnya.

Pemerintah Israel pada Rabu 29 Januari 2025 mengungkapkan Hamas akan membebaskan delapan sandera pada Kamis 30 Januari 2025, setelah setahun lebih dalam penahanan di Gaza.

Pembebasan itu merupakan bagian dari gencatan senjata kedua pihak yang telah memasuki pekan kedua.

Dilansir dari The New York Tmes, otoritas Israel mengungkapkan tiga sandera yang merupakan warganya adalah Gadi Moses (80 tahun), Arbel Yehud (29), dan Agam Berger (30).

Hamas mengonfirmasikan bahwa tiga warga Israel itu akan dibebaskan.

Namun, baik Hamas dan Israel tak mengungkapkan nama warga negara Thailand yang akan dibebaskan.

Di bawah syarat-syarat gencatan senjata, Israel diperkirakan bakal membebaskan lebih dari 100 tahanan Palestina dalam pertukaran sandera.

Jumlah itu termasuk di antaranya 30 tahanan Palestina yang dihukum seumur hidup atas keterlibatan dalam serangan mematikan terhadap Israel.

Pembebasan ini menjadi yang ketiga sejauh ini di tengah gencatan senjata enam pekan Hamas dan Israel, yang merupakan bagian dari sejumlah fase kesepakatan yang diharap bisa mengakhiri perang di Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 45.000 warga Palestina terbunuh di sana, dalam perang Israel untuk menghancurkan Hamas.

Israel sendiri tak pandang bulu dalam penyerangannya, yang membunuh warga sipil dan kombatannya.

Selama gencatan senjata 42 hari, Hamas berkomitmen untuk membebaskan setidaknya 33 dari 97 sandera Israel di Gaza.

Mereka akan ditukar dengan lebih 1.500 warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Kedelapan sandera yang akan dibebaskan itu diculik oleh Hamas saat melakukan serangan ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023.

Sekitar 1.200 orang terbunuh dalam serangan itu, dan sebanyak 250 orang lainnya disandera. []