Jakarta, ERANASIONAL.COM – Presiden Prabowo Subianto bicara terkait masih tingginya jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang mencari layanan kesehatan ke luar negeri. Menurutnya, kondisi ini menyebabkan potensi devisa negara dalam jumlah besar mengalir ke luar negeri.
Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, Rabu, 25 Juni 2025. Dalam sambutannya, Presiden menyatakan bahwa biaya pengobatan WNI ke luar negeri seharusnya bisa menjadi devisa dalam negeri jika tersedia fasilitas kesehatan berstandar internasional.
Mengutip data dari pihak Rumah Sakit Prof. Ngoerah, sekitar 600.000 WNI memilih berobat ke luar negeri untuk keperluan wisata estetik, yang berpotensi menyebabkan kerugian devisa hingga USD1,8 miliar.
“Pengeluaran kesehatan saya kira adalah sesuatu yang mengambil porsi besar dari pengeluaran setiap keluarga. Karena itu, negara harus hadir dan berani menjadi pelopor dalam menjamin kesehatan seluruh rakyatnya,” ujar Presiden Prabowo, Senin (30/6/2025).

Prabowo berharap kehadiran KEK Kesehatan pertama di Indonesia dapat menarik minat masyarakat untuk berobat di dalam negeri. Ia optimistis fasilitas berteknologi tinggi di KEK Sanur akan mampu melayani pasien lokal maupun internasional.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga sempat berkelakar akan diam-diam menjalani perawatan gigi di Ngurah Sun Wellness and Esthetic Center di RSUP Ngoerah Denpasar. Ia menyebut teknologi pengobatan di fasilitas tersebut sudah sangat canggih dan bertaraf internasional.
Tinggalkan Balasan