Jakarta, ERANASIONAL.COM – Pranaya Boutique Hotel mendapat somasi dari Lembaga Management Kolektif Nasional (LMKN).
“Gayanya udah kaya ormas yang suka seruduk kondangann dan packing rendang,” ucap General Manager Pranaya Boutique Hotel, Sutan Bustmar Koto melalui akun instagramnya @sutanbustamarkoto.
Dia menanyakan maksud dan tujuan surat somasi dari LMKN yang tidak jelas dikarenakan hotel yang dia kelola menggunakan kicauan burung asli.
“Sejak kapan pernah Pranaya Boutiqe Hotel pake lagu? Kita disini gak pake lagu Bapak-Bapak Ormas. Nah nih, musik kita datang dari suara burung yang asli atau jangan-jangan suara burung asli pun kalian mau cas,” katanya.

Menurut Bustamar, Pranaya Boutiqe Hotel menggunakan suara burung asli agar memberikan kesan suasana alam.
“Kita pake suara burung, kita pengen memberikan suasana alam yang natural kepada tamu-tamu kami Jadi kami tidak pake musik disini ngapain kalian kirim kayak gini? kalian datang gak? kalian cek dulu gak? apakah property yang kalian kirim ini memang menggunakan musik atau tidak?,” kesal Bustamar.
9 Komentar
Betul mirip preman dan ormas. Entah mau jadi apa negara ini?? Mungkin nunggu pahlawan kesiangan
Ini mematikan dunia permusikan Indonesia,
Mungkin lewat Google Map aja nyari hotel2nya……😀😀ðŸ¤
LMKN kejar setoran.
Preman gaya baru, tukang palak intelek
Akhirnya musik mati lagu mati akibat longsor tangan2 mereka sendiri…. Alhamdulillah
Besok 17an para penyanyi obade di istana merdeka dan alunan musik saat menaikkan bendera pusaka akan dikenai tagihan royalti jg ya?
LMKN sama dengan persekongkolan orang orang jahat atau pejabat yg menjadi preman!! Orang orang sarjana yg miskin di negara Indonesia
Bubarin saja lembaga itu, tidak ada manfaat untuk kemaslahatan umat, apa ini negara premanisme!