Jakarta, ERANASIONAL.COM- Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat total korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai 6.517 orang penerima manfaat.

Hal tersebut diklaim oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (1/10) hari ini. Ia mengatakan kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 45 kasus.

“Sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi ada 51 kasus kejadian,” jelasnya.

Dadan menjelaskan dari total 75 kasus keracunan yang korbannya mencapai 6.517 orang yang tersebar di masing-masing wilayah.

Rinciannya 1.307 korban di wilayah I atau Pulau Sumatera. Kemudian 4.207 korban untuk wilayah pemantauan II atau Pulau Jawa dan 1.003 korban untuk wilayah pemantauan III atau Indonesia bagian timur.

Dalam kesempatan yang sama, Dadan juga mengungkapkan bahwa maraknya kasus siswa keracunan setelah mengkonsumsi MGB dalam dua bulan terakhir karena SPPG tidak mematuhi SOP yang ada.

Ia juga mencontohkan dalam beberapa kasus keracunan MBG ditemukan pihak SPPG membeli bahan baku sejak H-4 pengolahan. Padahal, kata dia, aturan yang ditetapkan menjamin pembelian bahan baku pada H-2.

Selain itu, Dadan menyebut dari hasil investigasi di Bandung, Jawa Barat, ditemukan juga proses memasak hingga pengiriman yang melewati ketentuan hingga lebih dari 6 jam.

“Optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 lalu di delivery -nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lagi,” ujarnya.