JAKARTA, Eranasional.com – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyatakan usulan kriteria cawapres yang diusulkan Jusuf Kalla (JK) untuk disandingkan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 akan dibicarakan oleh tim Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Tapi dia memastikan, Demokrat tak ingin membahas sosok Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Anies itu.
“Nanti kita bicarakan, yang penting bagi Demokrat, nama Sandi Uno kita tutup. Tidak akan membicarakan nama itu lagi. Tapi, kalau nama-nama lain silakan dibicarakan nanti,” kata Andi Arief, Jumat (14/3/2023).
Dia mengingatkan, pada akhirnya keputusan siapa yang akan dijadikan sebagai cawapres dari KPP merupakan kewenangannya Anies Baswedan. Setiap partai di KPP memiliki hak untuk mengajukan nama yang dinilai cocok.
“Tergantung Pak Anies akan memutus siapa. Apakah Mas AHY (Ketua Umum Partai Demokrat), apakah calon yang diajukan PKS, atau calon yang diusulkan Nasdem. Tapi, bukan Sandiaga Uno ya. Saya kira itu saja,” ujarnya.
Soal tidak adanya nama AHY sebagai bakal cawapres yang disebutkan politisi Nasdem, Effendy Choirie (Gus Coi), Andi Arief kembali mengatakan akan dibahas di pertemuan KPP.
“Sampai hari ini Demokrat masih mencalonkan AHY, saya kira seperti iitu,” jelas Andi Arief.
Sebelumya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengaku telah mengusulkan nama beserta dua kriteria bakal cawapres ke capres Anies Baswedan. Ketua DPP Partai Nasdem Gus Choi menyatakan sepakat dengan kriteria dari JK.
“Iya setuju semua, itu memang sesuai dengan kriteria yang telah disepakati bersama. Jadi kita setuju 100 persen dengan pernyataan Pak JK,” kata Gus Choi, Kamis (13/4).
Menurut Gus Choi, kriteria cawapres untuk Anies mestilah sosok yang bisa membawa kemenangan. Ia tak mempermasalahkan apakah sosok itu berlatar belakang NU atau Muhammadiyah.
“Misalnya dari NU memenuhi semua syarat, ya kita dukung. Menambah pemenangan, menambah kekuatan, bisa mengelola pemerintahan, bisa mengurus partai, mengurus organisasi, tinggal penyesuaiannya saja,” ucap Gus Choi.
Dia pun menyebut beberapa nama potensial dari Nahdatul Ulama (NU), yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Yeni Wahid hingga mantan Ketum PBNU Said Aqil Siroj dan Mahfud MD (Menko Polhukam).
Menurut Gus Choi, nama-nama tersebut bukan hanya bisa memimpin organisasi melainkan mampu meraup suara dari pemilih.
Sedangkan dari Muhammadiyah, dia menyebut nama mantan Ketua Umum Din Syamsuddin dan Abdul Mu’ti.
“Muhammadiyah memiliki banyak tokoh. Pak Din Syamsudin pengalamannya panjang, Prof Mu’ti yang Sekjen sekarang juga bisa. Pokoknya semuanya akan menambah kekuatan,” jelasnya.
Ungkap Gus Choi, nama-nama yang ia sebutkan itu juga dipertimbangkan oleh internal partai yang tergabung dalam KPP. Pihaknya tengah mendalami dan mencocokkan tokoh yang tepat bersanding dengan Anies.
“Artinya kita ini sedang menimbang-nimbang, sedang melihat-lihat, melirik-lirik, mengkalkulasi, mendalami setiap tokoh-tokoh yang bisa mendongkrak suara untuk kemenangan itu. Sekarang itu yang dilakukan,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan