JAKARTA – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  Wikan Sakarinto menjawab simpang siur istilah ‘laptop merah putih’.

Wikan menyebut ‘laptop merah putih’ hanya slogan semangat Kemendikbudristek untuk menciptakan laptop di dalam negeri agar ada keterlibatan anak bangsa, serta industri dalam negeri yang lebih besar.

“[Laptop merah putih] adalah spirit, semangat mewujudkan laptop-laptop ini, agar keterlibatan anak-anak bangsa, industri-industri dalam negeri, lebih besar lagi,” ujar Wikan dilansir dari CNNIndonesia.com lewat pesan teks.

Lebih lanjut ia menjelaskan spirit itu selanjutnya akan mendorong Teknologi Informasi Komunikasi Produk Dalam Negeri (TIK PDN) lewat konsorsium Universitas Indonesia(UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Sepuluh November (ITS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Nantinya, kata Wikan, konsorsium tersebut menyiapkan peta jalan, desain produk, dan akan terlibat penuh dalam produksi laptop bersama dengan industri mulai 2022.

Selain itu dijelaskan Wikan, pelajar SMK dan mahasiswa perguruan tinggi vokasi akan terlibat dari kegiatan perakitan laptop hingga pasca penjualan.

“Misalnya layanan maintenance dan troubleshooting,” ujarnya.