Kandungan dalam satu donat tersebut juga terdiri dari gula rafinasi, 6-10 gram lemak jenuh (lemak jahat), serta 2-5 gram trans-lemak.
Ilustrasi donat (unsplash)

JAKARTA, Eranasional.com – Salah satu camilan yang banyak digemari adalah donat. Donat banyak diproduksi di Indonesia, baik secara besar-besaran maupun rumahan. Selain rasanya yang beragam membuat orang ingin selalu mencicipinya.

Namun siapa sangka, ternyata makanan yang rasanya enak ini justru dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan tubuh!

FYI, satu donat yang kita konsumsi aja mengandung 200-350 kalori yang kebanyakan berasal dari lemak dan karbohidrat.

Kandungan dalam satu donat tersebut juga terdiri dari gula rafinasi, 6-10 gram lemak jenuh (lemak jahat), serta 2-5 gram trans-lemak.

Meski lezat dan mengenyangkan, faktanya donat sama sekali enggak punya nilai gizi yang baik untuk tubuh dan masuk ke dalam kategori junk food.

Sebuah penelitian mengungkapkan fakta menarik berkaitan dengan mengonsumsi satu donat dan dampaknya bagi tubuh. Langsung aja kepoin hasil penelitiannya di bawah ini!

JAMA Internal Medicine menerbitkan sebuah studi yang hasilnya menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami peningkatan 10% dalam mengonsumsi makanan ultra-proses memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Penelitian ini melibatkan 445.551 orang dewasa di Perancis berusia 45 atau lebih yang diamati selama 7 tahun.

Para peneliti mengungkapkan bahwa rasa makanan ultra-proses bahkan bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kronis hingga dapat menyebabkan kematian dini.

Sebenarnya yang dimaksud makanan ultra-proses itu seperti apa sih?

Makanan ultra-proses ialah formulasi industri yang biasanya melibatkan lima atau lebih bahan, seperti gula, lemak, minyak, anti-oksidan, stabilisator, dan pengawet.

Sayangnya donat merupakan salah satu jenis camilan yang tergolong ke dalam makanan ultra-proses.

Selain donat, makanan yang termasuk ke dalam jenis ultra-proses antara lain, cokelat, permen, es krim, soda, kue, mie instan, pizza, hot dog, sosis, serta pasta.

Bukannya dilarang, namun sebaiknya kita harus mengurangi mengonsumsi makanan ultra-proses di atas agar terhindar dari risiko kematian dini.

Daripada terlalu banyak mengonsumsi makanan ultra-proses seperti yang udah disebutkan di atas, kita bisa memilih camilan yang lebih sehat dan bergizi, seperti telur rebus, apel, kacang pistasi, atau pisang.

Selalu waspada risiko kematian dini dan harus lebih aware sama kesehatan kita ya. **