Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: YouTube Biro Setpres RI)

Dia pun mengaku bingung dengan Koalisi Perubahan yang menginginkan adanya perubahan, padahal pemerintahan di bawah kepemimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sudah berada di rel perubahan Indonesia.

“PDIP bersama dengan teman-teman koaloso pemerintahan Pak Jokowi ini sudah melakukan langkah perubahan. Jadi dalam fase 2014, 2016, dan sekarang 2019 ke 2024 ini memang berjalan di rel perubahan,” imbuhnya.

“Banyak hal perubahan di Republik ini yang sebelum tidak dapat dirasakan kini bisa dirasakan, salah satunya pembangunan. Justru kita sekarang ini sedang berjalan di rel perubahan,” pungkasnya.

Tanggapan PKB Soal PDIP

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan KKIR sangat terbuka terhadap partai lain yang ingin ikut bergabung.

“Sesuai dengan pakta koalisi yang tercantum, maka terbuka kemungkinan dan harapan bergabungnya partai lain bersama PKB dan Gerindra di KKIR,” jelas Jazilul.

Jazilul menyebut, PDIP memiliki keistimewaan yaitu bisa mengusung capresnya sendiri. Karena hal itu, PDIP ditunggu-tunggu oleh partai lain. Menurutnya, keputusan PDIP akan membuat partai lain mengkalkulasi langkah politik yang akan dijalankan.

“Fakta politiknya PDIP itu partai besar yang bisa mengusung capres sendiri, maka apapun keputusan PDIP ditunggu oleh koalisi yang sudah terbentuk saat ini untuk mengkalkulasi kembali langkahnya,” tuturnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Net)

Katanya, apapun keputusan PDIP akan mengubah peta koalisi yang telah terbentuk saat ini. Termasuk jika PDIP nantinya memutuskan bergabung dengan salah satu koalisi.

“Sebab apapun sikap dan keputusan PDIP akan merubah peta koalisi yang ada, termasuk jika nantinya PDIP bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra,” pungkas Jazilul.