Mario Dandy Satrio, anak pejabat Ditjen Pajak swafoto di depan mobil mewah. (Foto: INSTAGRAM)

Respon Menkeu Sri Mulyani

Menanggapi respon masyarakat itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku memahaminya. Menurutnya, ekspresi masyarakat itu sebagai bentuk kekecewaan dan mempertanyakan apakah Kemenkeu dalam hal ini DJP merupakan institusi yang dipercaya.

Hal ini terjadi karena ada kasus penganiayaan dan gaya hedonistik yang dilakukan oleh anak dari seorang pejabat pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo. Kasus tersebut pun merembet ke ranah pertanyaan soal sumber harta kekayaan dari pejabat pajak Rafael Alun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Net)

Sri Mulyani menegaskan bahwa pajak dan APBN merupakan instrumen negara yang sangat penting. Tugas dan amanah DJP dalam mengelola penerimaan negara itu juga telah diatur oleh UU.

“Kami memahami perasaan masyarakat namun, saya dilakukan koreksi saya paham persepsi masyarakat dan juga kondisi faktual yang disampaikan, tingkat kepercayaan atas amanah dan tugas yang diemban oleh Dirjen Pajak. Saya berharap masyarakat ikut di dalam menjaga suatu institusi dan instrumen yang penting bagi negara,” pintanya.