MAKASSAR, Eranasional.com – Program Lorong Wisata (longwis) yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar cukup membantu perekonomian masyarakat di lorong-lorong.

Namun tak sedikit kendala dihadapi warga dalam menata lorongnya menjadi bernilai ekonomi.

Salah satu keluhan warga menurut Alifia, Laskar pelangi, staf seksi Perekonomian, Pembangunan dan PSMI, Kecamatan Manggala, adalah soal ketersediaan listrik.

Diketahui untuk mengaliri air ke tanaman Hidroponik butuh aliran listrik.

“Kendala yang mereka keluhkan terkait listrik,”ujar Alifia kepada Eranasional, Senin (22/5/2023).

Kata dia, warga berharap disiapkan listrik gratis oleh pemerintah Kota Makassar.

Laskar pelangi, staf seksi Perekonomian, Pembangunan dan PSMI, Kecamatan Manggala, Alifia. (Foto: Eranasional/Rio)

“Untuk listrik saat ini masih menggunakan listrik pribadi warga di dekat tanaman sayur Hidroponik,”jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyebut ada 21 konten yang tertuang di dalam program Lorong Wisata (Longwis).

Itu dibagi dalam tiga fokus utama, yakni imunitas ekonomi yang kuat, imunitas sosial yang kuat, dan imunitas lingkungan yang kuat.

21 konten tersebut yakni food security, inflation control, circular economy, 20 UMKM digital per lorong, startup lorong, destinasi wisata makan enak, destinasi wisata sejarah dan seni.

Laskar pelangi, staf seksi Perekonomian, Pembangunan dan PSMI, Kecamatan Manggala, Alifia. (Foto: Eranasional/Rio)

Digital waste bank, community empowerment, public engagement, social cohesion, social mitigation, social share & care, 20 new jobs & new business opportunity.

Selanjutnya, city farming, city garden, net zero carbon city, healthy alleys, sombere and smart city, public safety, dan resilient city.

“Siapkan mereka lima lorong yang kontennya lengkap, nanti mereka pilih yang mana. Jadi tolong disiapkan infrastrukturnya,” ujarnya.

Ia mengaku optimistis bisa kembali meraih PPD dari Kementerian PPN/Bappenas.

Apalagi, 2019 lalu Makassar juara tiga PPD tingkat nasional.