Menanggapi itu, Rommy mengatakan fenomena stick and carrot biasa terjadi di politik. Dan, katanya, setiap pejabat publik pasti ada masalah.
“Kalau dalam politik stick and carrot itu biasa. Artinya, banyak orang di Republik ini yang pernah saya katakan, bahwa masalah itu hampir ada di setiap pejabat public. Satu kakinya sudah ada di penjara, tinggal bagaimana nasib satu kaki lainnya,” imbuh Rommy.
Dia lalu memaparkan keuntungan jika Prabowo dan Ganjar berduet, minimal dapat menghemat anggaran pelaksanaan Pilpres, sehingga tidak perlu dilakukan putaran kedua.
“keuntungan kedua, mereduksi energi bangsa supaya tidak berlebihan kalau bertarung dua kali kan bertengkarnya dua kali. Kalau sekali kan selesai,” jelasnya.
“Ketiga, mempersiapkan lebih lama untuk pemerintahan berikutnya. Kalau 15 Februari sudah kelihatan siapa yang menang, itu artinya punya waktu cukup di masa transisi,” sambung Rommy.
Tinggalkan Balasan